Kamis, 29 Januari 2015

Mahakarya Arsitek Adrian Smith

Burj Khalifa
Burj Khalifa (Menara Khalifa) adalah bangunan pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter (2.717 kaki).
Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008.
Rekor lainnya adalah menara ini memunyai lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam atau 16.7 m/s, bangunan dengan paling banyak lantai: 160 (sebelumnya Menara Willis dan World Trade Center - 110 lantai), dll.
Konsep Desain
Desain Burj Khalifa berasal dari pola sistem yang terkandung dalam arsitektur Islam. Menurut insinyur struktur, Bill Baker dari SOM, desain bangunan menggabungkan unsur budaya dan sejarah tertentu ke wilayah tersebut. Sang arsitek, Adrian Smith, mengatakan jejak lobed tiga bangunan diilhami oleh bunga Hymenocallis. Menara ini terdiri dari tiga unsur yang disusun di sekitar inti pusat. Sebagai menara yang menaik dari dasar gurun datar, kemunduran terjadi pada setiap elemen dalam pola spiral, mengurangi penampang menara saat mencapai ke arah langit. Ada 27 teras di Burj Khalifa. Di bagian atas, inti pusat muncul dan membentuk sebuah puncak menara.
Analisa Bangunan Burj Khalifa
Pada ruang-ruang Burj Khalifa di lantai bawah terbagi menjadi tiga zona, yaitu hotel, residental, dan butik. Pada 3 zona ini terletak keluar padabangunan utama yang berbentuk kelopak bunga Hymenocallis. Zona-zona ini pun terpisah satu sama lain.
Bagian-bagian pada bangunan berbentukbunga hymenocallis yang meruncing ke titik puncak ada bagian-bagian terpotong yang melingkari tinggi gedung. Jumlahnya sebanyak 27.
Sungai-sungai & danau buatan di sekeliling Burj Khalifa mempertegas konsep desain kelopak bunga Hymenocallis.. Karena bunga tersebut hidup di atas air.
Foto-foto
Denah/groundplan:
Siteplan:
Tampak depan:
Tampak samping (kanan):

TIK


Media Berbasis TIK
 Pengertian
Istilah media berasal dari bahasa latin, yaitu medium yang memiliki arti perantara. Dalam Dictionary of Education, disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi. Sebagai perantara, maka media ini dapat berupa koran, radio, televisi bahkan komputer. 
Suyitno (1997) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai belajar dan alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka media belajar ini akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bahan ajar yang akan disajikan juga memperhatikan karakteristik siswa.

Media pembelajaran berbasis TIK adalah sebuah alat atau perangkat yang diperlukan dalam proses kegiatan penyampaian informasi berupa ilmu pengetahuan dari seorang tenaga pendidik kepada para peserta didik yang menggunakan teknologi komunikasi dan informasi.
Jenis-Jenis Media Berbasis TIK

Saat ini, dengan cepatnya teknologi komunikasi maka semakin banyak pula media komunikasi yang muncul. Pada pembahasan ini, media komunikasi yang dimaksud adalah media untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Beberapa media yang dimaksud adalah komputer (internet), peralatan audio seperti tape recorder dan peralatan visual seperti VCD/DVD.

1.    Komputer
Perkembangan perangkat komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap bulan muncul genre-genre baru dalam dunia komputer. Sebagai contoh adalah perkembangan prosessor sebagai otak dalam sebuah komputer mulai dari Intel Pentium 1 sampai dengan Pentium 4. Sebagian orang belum bisa menikmati kecanggihan Prosesor Pentium 4, saat ini sudah muncul Centrino bahkan Centrino Duo Core. Belum lagi sebagian orang berpikir kehebatan Centrino Duo Core, telah muncul pula AMD 690. Pesatnya perkembangan teknologi komputer ini memang sebagai jawaban untuk akses data atau informasi. Perubahan di masyarakat yang semakin cepat pada akhirnya menuntut perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih. Saat ini dibutuhkan akses data yang cepat, sehingga pada akhirnya prosesor yang ada juga semakin cepat

2.    Peralatan Audio
Perkembangan peralatan audio saat ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Peralatan audio yang di pergunakan dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape recorder. Penggunaan tape recorder ini antara lain adalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali hasil-hasil yang diperoleh selama sesi konseling. Tape recorder membutuhkan kaset untuk bisa melakukan tindakan perekaman. Kaset memiliki pita magnetik yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi percakapan.

Saat ini telah berkembang alat perekam yang tidak membutuhkan pita perekam. Alat ini disebut MP3 dan MP4. Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai player, dimana di dalam alat ini terdapat sebuah mini harddisk yang memiliki kapasitas sampai dengan 4 Gb. Sebagai sebuah player, maka alat ini dapat memainkan musik dan dapat dipergunakan untuk merekam suara. Ukuran MP3 dan MP4 saat ini amat kecil jika dibandingkan dengan sebuah mini tape recorder biasa. Seringkali kita jumpai, alat MP3 atau MP4 seukuran sebuah spidol atau ballpoint

3.    Peralatan Visual
Alat visual dapat bermacam-macam ragamnya seperti video player dan VCD/DVD player. Pada awalnya, penggunaan peralatan visual adalah dengan mempergunakan projector. Penggunaan proyektor ini dipandang tidak efisien, karena dalam proses produksinya membutuhkan tahapan-tahapan yang panjang. Mulai dari merekam gambar sampai dengan menampilkan gambar. Bahkan seringkali dijumpai mutu gambar yang tidak bagus dan bahkan mudah rusak. Sehingga lambat laun peralatan ini mulai ditinggalkan. Video player dulu merupakan peralatan yang lumayan banyak dipergunakan orang. Hanya saja, saat ini sudah banyak ditinggalkan karena proses produksinya tertalu berbelit. Untuk menghasilkan sebuah hasil rekaman yang baik, dibutuhkan kamera perekam yang lumayan besar dan berat, selain itu kaset yang dipergunakan juga relatif besar, sehingga dipandang tidak praktis. Terlebih, hasil rekaman seringkali tidak begitu jernih.Peralatan visual yang sering kita jumpai antara lain adalah video player atau CD player. Peralatan ini banyak dijumpai karena memiliki tingkat pengoperasian yang mudah dan memiliki harga yang relatif murah. Penggunaan video player ini tidak akan bisa lepas dari keberadaan sebuah disc atau keping VCD/DVD. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, proses perekaman gambar tidak perlu mempergunakan perangkat yang bermacam-macam. Saat ini telah berkembang alat perekam (handycam) yang secara langsung dapat merekam gambar langsung ke dalam keping VCD/DVD. Dengan kata lain, pengoperasian VCD/DVD ke player akan semakin mudah.

Kelebihan TIK dalam Media Pembelajaran
1)    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
2)    Membiasakan mahasiswa dalam menggunakan TIK sebagai media belajar
3)    Belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu
4)    Materi-materi pembelajaranya selalu up to date
5)    Lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pemikirannya
6)    Memotivasi pembelajar
8)    Informasi dari berbagai sumber informasi
9)    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
10)    Kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
penerapan sistem Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK).
Kelemahan Media TIK dalam Pembelajaran
1)    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.



Stadion Indonesia Berubah!!

Stadion baru di Indonesia

Stadion yang bakal jadi stadion moderen bertaraf internasional Coy....
Stadion Gelora Utama Bung Karno Jakarta tampaknya harus segera berbenah diri agar dapat bersaing dengan stadion - stadion modern yang sedang dibangun di berbagai daerah di Indonesia. Kesuksesan provinsi Kalimantan Timur dalam membangun kompleks stadion Palaran yang digunakan dalam PON kemarin tampaknya memicu daerah - daerah lain di Indonesia untuk membangun berbagai stadion dengan desain yang lebih megah dari Palaran. Dari puluhan rencana pembangunan stadion di berbagai daerah di Indonesia beberapa diantaranya bisa dibilang luar biasa! Stadion yang dahulu hanya bisa kita impikan untuk dibangun di atas tanah bumi pertiwi ini kini sudah banyak yang telah berada dalam tahap penyelesaian akhir.
Yang paling dekat untuk menjadi kenyataan adalah stadion Perjiwa yang berada di Kalimantan Timur. Mulai dibangun pada tahun 2007 stadion ini nantinya akan menjadi pesaing utama saudaranya yang masih berada di satu daerah yaitu stadion utama Palaran. Stadion Perjiwa ini dipastikan akan menjadi stadion tercanggih di Indonesia dengan atap model knock down yang bisa membuka dan menutup sendiri secara digital! LOL! Stadion berkapasitas 35.000 penonton ini nantinya akan menjadi kandang bagi klub Mitra Kukar.
Stadion lain yang juga akan segera menjadi kenyataan adalah stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Stadion ini juga sedang dalam tahap penyelesaian dan direncanakan akan rampung pada tahun 2010 nanti. Sejak mulai dibangun pada tahun 2008 lalu stadion berkapasitas 50.000 penonton ini memang direncanakan untuk menjadi home base klub Persebaya Surabaya yang saat ini masih menghuni stadion Gelora 10 November.
Selain Persebaya dan Mitra Kukar, Persib Bandung dan Persija Jakarta juga mendapat hembusan angin segar dari pemerintah. Kedua klub elit Liga Super Indonesia ini sedang menunggu rampungnya stadion megah mereka yang konon menelan dana ratusan miliar rupiah! Persib Bandung yang saat ini masih menumpang di stadion Si Jalak Harupat sedang menunggu rampungnya stadion berkapasitas 40.000 penonton milik mereka sendiri yang rencananya akan selesai dibangun pada tahun 2011. Stadion tersebut nantinya akan bernama stadion Gedebage Bandung.
Klub Persija Jakarta yang saat ini juga berstatus "menumpang" di Stadion Utama Bung Karno Jakarta tampaknya harus bersabar untuk menunggu stadion baru mereka. Stadion Taman BMW Jakarta yang nantinya akan mereka huni ini dijadwalkan baru akan rampung pada tahun 2011 nanti. Stadion berdesain mirip stadion 'sarang burung' di Cina ini nantinya akan menjadi salah satu stadion modern termegah di Asia! Stadion ini konon akan menjadi Alianz Arenanya Indonesia chuy! Keren gax thu?
Selain stadion-stadion di atas masih ada Stadion Utama Tanjung Pinang (Dompak) dan Stadion Nasional Riau yang dijadwalkan untuk dapat digunakan pada PON 2012, Stadion Landak di Kalimantan Barat, serta Stadion Sudiang di Makassar yang konon akan menjadi stadion terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100.000 penonton!!! Lo sudah kaya gini apa Indonesia masih minder bwat jadi tuan rumah Piala Dunia 2022? Maju terus Indonesiaku! Kita pasti bisa!
 Hmm,,,jika seperti ini  akan terus dikembangkan dalam hal apa saja..Mungkin Indonesia akan mempunyai sarana dan prasarana yang yang sangat berkualitas bertaraf inter
nasional pula..Aminn.

Blue mosque memiliki tempat khusus di antara berbagai bangunan Ottoman yang dibangun di Sultan Ahmet Square. Bangunan ini dibangun oleh Mehmet Aga Sedefkar, yang merupakan arti sebenarnya dari kata tersebut, pengembangan masjid Ottoman dan gereja Byantine merupakan sebuah karya puncak arsitektur dari dua abad. Sedefkar Mehmet Aga mengambil arsitektur Ottoman klasik dan Hagia Sofia menjadi pertimbangan dalam merancang dan pembangunan blue mosque dan menciptakan ruang interior yang lebih luas dan menyala dengan baik dan lebih lapang daripada yang lain. Masjid ini dikenal sebagai Masjid Biru karena ubin biru menghiasi dinding interiornya. Selain ubin biru, kayu yang diperkaya dengan bertahtakan batu mutiara, bangunan batu dan kaligrafi tulisan tangan berkontribusi terhadap keindahan bangunan.
Blue mosque selalu memiliki tempat yang menonjol dalam sejarah Ottoman. Selama periode Ottoman, blue mosque menjadi tradisi untuk membaca Al Qur’an dan menyanyikan Puisi Kelahiran (perayaan maulid ulang tahun Nabi) pada hari kedua belas dari bulan Ramadhan. Menteri negara dan fungsionaris besar, pejabat tinggi dan para sarjana hukum muslim (ulama) berpartisipasi untuk membaca Al Qur’an dan bernyanyi upacara maulid dan duduk sesuai dengan protokol. Pejabat tinggi tentara elit dan tentara kavaleri juga berpartisipasi dalam upacara tersebut. Luas masjid tetap tidak cukup untuk upacara ini dan dengan demikian setelah 1768, kepala tentara kavaleri dan pembawa pedang serta panitera meminta berpartisipasi dalam upacara ini. Dalam upacara ini, Wazir Agung tiba setelah tamu lain tapi sebelum sultan dan tamu lainnya berdiri ketika ia masuk ke dalam masjid dan kemudian ia duduk di tempat sajadah di depan mihrab setelah menghormati tamu.
Para Menteri Luar Negeri dan Kepala Korps serta Halberdiers dari Pengawal Sultan duduk berlawanan dengan Wazir Agung. Sementara itu, thuribles dibawa oleh petugas protokol dan salah satu dari mereka ditempatkan di depan Wazir Agung dan yang lainnya di depan Sheik al Islam. Sebelum kedatangan Sultan, QS. al Fath dibacakan oleh muadzin. Kedatangan sultan dinyatakan para tamu dengan membuka salah satu kandang dari loge sultan. Setelah itu, semua tamu di masjid berdiri untuk menyambut Sultan. Setelah berakhirnya pembacaan Al-Quran, pertama muazin kepala Hagia Sophia dan kemudian muadzin kepala Blue Mosque naik mimbar untuk menyampaikan khotbah mereka. Setelah itu pindah melantunkan shalawat maulid nabi dan sorbets disajikan untuk para tamu.

Kerajaan Ottoman jatuh dalam kesulitan mulai dari abad XVII. Berbagai pemberontakan sipil dan perang melawan Austria dan Iran menyebabkan kekaisaran menghadapi masa-masa sulit. Ahmed 1 (1603-1617) menggantikan ayahnya Sultan Mehmed III (1566-1603). Dia berusaha untuk mengurangi dan mencegah kesulitan yang kekaisaran hadapi dan di bawah pemerintahannya, perang yang dihadiri suksesi baik di Austria dan Persia yang menempatkan beban berat pada kekaisaran dihentikan karena kurang menguntungkan bagi kesultanan, dan Perjanjian Zsivatorok ditandatangani tahun 1607 dimana upeti tahunan yang dibayar oleh Austria dihapuskan. Antara tahun 1607 dan 1609, ia mencatat pemberontakan Jelali pecah di Anatolia. Dengan demikian, ia memastikan keamanan internal dan eksternal dalam keadaan baik dan kemudian mulai mengambil tindakan untuk restrukturisasi dan reorganisasi.
Dari sumber-sumber sejarah kita belajar bahwa Sultan Ahmed I memiliki kepribadian agama, keinginannya untuk membangun sebuah masjid baru ini didasarkan pada mimpinya. Namun, menurut beberapa rumor lain, keinginan dia untuk membangun sebuah masjid baru ini didasarkan pada ayat dari Al Qur’an “Siapa yang membangun sebuah mesjid karena Allah, bahkan jika itu kecil seperti sarang burung, maka Allah akan membalasnya dengan membangun untuknya sebuah rumah di surga “. Acara budaya yang paling penting dari abad ketujuh belas setelah pembangunan Masjid Biru dan kompleks bangunan. Sultan Ahmed I bertindak dengan sangat rajin dalam memilih lokasi kompleks baru bangunan yang akan menanggung namanya. Salah satu alasan dari ketekunannya adalah lokasi utama dari masjid dibangun selama pemerintahan pendahulunya. Mereka semua dibangun di tempat-tempat yang menghadap ke kota. Sementara itu, orang-orang terkemuka negara merekomendasikannya untuk berpikir tentang Masjid Baru (Yeni Cami) yang mulai dibangun oleh Sultan Safiye, ibu dari Sultan Mehmed III, dan belum selesai.
Kemungkinan besar, dia akan berpikir apakah nama baru masjid akan diterima oleh orang-orang atau tidak di acara jika masjid yang dinamai menurut namanya. Sementara itu, ia berharap untuk membangun masjid baru di daerah di mana Masjid Rustem Pasha berada. Namun ia diberitahu bahwa pengambilalihan rumah di lingkungan itu akan menyebabkan beban keuangan yang cukup besar dan pekerjaan konstruksi akan menimbulkan masalah bagi penduduk dan karena itu akan menyebabkan keluhan. Untuk alasan ini, Sultan Ahmed I melepaskan idenya. Kemungkinan besar ia ingin menghindari reaksi yang tidak diinginkan dari warga. Diputuskan untuk membangun masjid sesuai dengan rencana yang telah disusun dan dirancang oleh Arsitek Kepala, Sedefkar Mehmet Aga, di sebuah bukit yang dominan menghadap ke kota. Kemudian ia mulai menghancurkan istana dan rumah-rumah para wazir dan pasha yang ada di daerah itu. Dengan demikian, proses pengambilalihan di sekitar dekat daerah itu, di mana masjid tersebut akan dibangun menjadi prioritas utama. Sementara itu, 30.000 koin emas yang dibayarkan kepada sultan sebagai kompensasi nilai pengambilalihan Istana dari Ayse Sultan.

Pertama, Sedefkar Mehmet Aga mempersiapkan situs konstruksi dan ia menentukan lokasi dinding masjid, mihrab, kolom, tempat berkumpulnya dan dasar bangunan di situs. Pondasinya diletakkan pada 1018 (Menurut Kalender Hijriyah) (16 November 1609) dan upacara besar diadakan dengan partisipasi dari sultan, orang-orang yang terkemuka dari pejabat negara dan tinggi. Arsitek terkenal kerajaan juga berpartisipasi dalam upacara peletakan pondasi dengan alat arsitektur mereka seperti linggis, sekop, dan keranjang serta alat ukur. Selain arsitek ini, Sheik al-Islam Mevlana Mehmet Effendi, Sheik Mahmut Efendi, Wazir Agung Davut Pasha dan wazir lainnya, hakim kepala militer dan sarjana hukum lainnya (ulama) bergabung mengerjakan konstruksi dan menggali tanah dengan beliung.
Sultan Ahmed adalah orang pertama yang mulai menggali tanah dengan linggis dan ia terus bekerja sampai ia merasa lelah. Linggis yang digunakan oleh Sultan dalam upacara meletakkan pondasi khusus dibuat untuk upacara ini dan bertatahkan perak. Saat ini, ia ditampilkan di departemen keuangan dari Topkapi Palace Museum. Dalam tahun-tahun berikutnya, Sultan Ahmed III menggunakan kapak ketika ia memiliki perpustakaan yang dinamai setelah dia membangunnya di halaman Istana Topkapi. Menurut buku dan register dipertahankan dalam arsip Direktorat Jenderal Yayasan, Blue Mosque dan Topkapi Palace Museum kompleks bangunan terdiri dari sebuah masjid, kekaisaran paviliun, dan sekolah di mana tradisi Islam diajarkan (darulhadis) , rumah sakit, hammam, dapur umum, toko, kamar yang disewakan, rumah dan gudang. Tak satu pun dari madrasah, yayasan kamar, rumah, toko, dapur umum, rumah sakit, hammam dan air mancur publik bertahan hingga saat ini karena berbagai alasan.

Berbagai bagian dari kompleks bangunan mengalami kerusakan besar dalam kebakaran yang terjadi pada tahun 1912 antara toko-toko dari perdagangan yang sama yang dibangun di deretan kompleks bangunan-bangunan dan Masjid Kabasakal. Pada paruh kedua abad kesembilan belas Sultan Ahmet SMA komersial dibangun bukan rumah sakit. Selain itu, toko-toko, kamar disewakan, gudang, rumah dan air mancur umum sebelah makam dihancurkan. Sementara itu beberapa rumah dan toko-toko dihancurkan dan dihapus selama pembangunan fakultas yang saat ini menjadi bagian dari Universitas Marmara dan sebelumnya sebagai sekolah untuk pendidikan komersial yang lebih tinggi.
Ketika kompleks bangunan, berpusat pada sebuah masjid dan dikelola dalam sebuah institusi tunggal sering didasarkan pada landasan (kulliye) dalam arsitektur tradisional Ottoman diperiksa secara menyeluruh, itu jelas terlihat bahwa di masing-masing kompleks bangunan rencana yang berbeda dari yang diterapkan. Secara khusus, terlihat bahwa variasi yang berbeda diproduksi dalam desain besar. Dalam karya-karyanya, Agung Arsitek Sinan melaksanakan rencana masing-masing yang berbeda dari yang lain. Titik umum dalam semua ini adalah rencana pembangunan terpusat dan mereka siap dan dikembangkan dengan mengambil perubahan dan perubahan di sisi interior bangunan. Sementara itu, dalam rencana lokasi dan layout itu jelas terlihat bahwa arsitek selalu mengambil keuntungan dari kemungkinan apapun. Selama masa Arsitek Sinan untuk 50 tahun jabatan arsitek kekaisaran dan setelah itu, beberapa arsitek mengulangi aplikasi yang sama. Namun, ada juga desain yang berbeda dan implementasi dalam rincian. Misalnya, pusat kubah dari Masjid baru yang dirancang dan dibangun oleh Arsitek Davut Aga didasarkan pada empat tiang besar sedangkan kubah pusat masjid dirancang oleh Arsitek Sinan umumnya didasarkan pada delapan tiang.
Masjid Biru terletak di halaman persegi panjang besar muncul lebih dekat untuk lebih dekat dengan bentuk persegi 57,00 m lebar dan 62.00 m panjang yang memiliki delapan gerbang yang berbeda dengan tiga pembukaan ke alun-alun. Hanya tujuh dari gerbang ini bertahan hingga saat ini. Ada jendela berbingkai persegi panjang dalam baris dengan pagar besi di dinding halaman. Evliya Celebi menyebutkan bahwa halaman ditutupi dengan pasir putih dan berbagai pohon buah-buahan. Pintu masuk utama masjid ditempatkan di tengah-tengah dinding Utara dan pada ke arah Atmeydani Hippodrome (Horse Square). Ada dua gerbang monumental, satu di sisi barat dan yang lainnya di sisi timur, di dinding ini. Dua air mancur wudhu dan pintu gerbang berkubah yang terletak di kedua sisi dinding di bawah pintu gerbang tersebut. Masjid ini terletak pada dasar yang lebih tinggi daripada halaman di tingkat sub basement. Halaman batin yang terletak di depan masjid tersebut masuk melalui tiga pintu dengan tangga marmer, yang terletak di sisi berlawanan dari Atmeydani (Hippodrome) dan dua lainnya di kedua sisi. Pelataran dalam ditaburi dengan marmer putih dan dikelilingi terus menerus, agak monoton, berkubah beratap (revak) didukung oleh dua puluh enam kolom yang terhubung satu sama lain dengan lengkungan bulat.

Ubin di masjid ini menunjukkan bahwa seni genteng Ottoman yang mencapai puncaknya kekuasaan di abad ke-16 mempertahankan kekuatannya di abad ini. Ubin dalam warna biru, hijau dan biru kehijauan sebagian besar digunakan di masjid namun itu melihat bahwa ubin dalam warna merah cerah yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan abad sebelumnya. Di sisi lain, karang ubin merah terang juga digunakan dan mencerminkan kemuliaan ubin yang Ottoman telah nikmati sebelumnya. Warna karang merah cerah yang digunakan dalam pembuatan genteng sekitar selama setengah abad telah menghilang. Meskipun terkait dengan fakta bahwa para ahli genteng telah melindungi rahasia profesional mereka dan menyimpan rahasianya tetapi kenyataannya berbeda. Manufaktur ubin ini dengan jenis tanah yang berbeda dengan triyantum oksida yang hanya ada dalam rongga di daerah yang terletak di antara Iznik dan Orhangazi memberikan warna ini.
Namun demikian, seperti jenis tanah lebih tidak tetap dan akibatnya merah cerah karang telah kehilangan kecerahan sebelumnya. Di sisi lain, hal ini dihadapi dengan contoh di mana warna-warna yang bercampur dengan alasan off-white. Ini jelas menunjukkan kesulitan yang dihadapi dalam memasok ubin untuk sebuah bangunan besar. Dalam motif hiasan pohon anggur dan cabang, artichoke, plum, grenadine merah, anyelir, tulip, violet, gondok, melati dan sekelompok anggur yang digunakan pada angkatan laut tanah biru. Selain itu, kelompok bunga yang banyak digunakan dalam medali. Ubin menghiasi dinding galeri dan royal box (Hunkar mahfili). Jadi dinding sepenuhnya ditutupi dengan ubin berwarna-warni yang sangat menyerupai sebuah taman bunga. Pada tingkat yang lebih rendah dan di setiap dermaga, interior masjid ini dilapisi dengan ubin keramik buatan tangan di lebih dari lima puluh ubin yang berbeda. Ubin di tingkat bawah yang tradisional dalam desain, sementara pada tingkat galeri desain mereka menjadi flamboyan dengan representasi pohon cemara. Beberapa motif yang digunakan untuk pertama kalinya di masjid ini, namun motif ini mulai digunakan lebih sering dan menjadi luas di tahun-tahun berikutnya. Ubin dengan komposisi glasir yang sangat tinggi yang digunakan di masjid. Selain itu, sampel skematik lebih bergaya dibandingkan dengan yang sebelumnya yang juga diterapkan dalam masjid ini.

sumber:  https://faqihrusydan.wordpress.com/category/serba-serbi-turki/